- Jumlah pilihan gunung favorit pilihan
- Jumlah pendakian yang telah tercatat
- Pilihan tingkat kesulitan pendakian berdasarkan catatan pendakian
Ringkasan Artificial Intelligence (AI)
Berikut adalah ringkasan informasi mengenai Gunung Slamet dalam beberapa paragraf dan poin-poin penting:
Gunung Slamet, yang menjulang megah di Provinsi Jawa Tengah, adalah salah satu gunung berapi kerucut tipe A yang paling disukai oleh para pendaki. Dengan ketinggian 3432 meter di atas permukaan laut, Gunung Slamet merupakan puncak tertinggi di Jawa Tengah dan berada di peringkat ke-45 secara nasional. Popularitasnya terlihat dari posisinya sebagai gunung favorit nomor satu. Data mencatat ada 70 pendakian ke gunung ini, dengan mayoritas 65 pendakian berhasil mencapai puncak, sementara 5 pendakian lainnya tidak sampai ke puncak.
Gunung Slamet dikategorikan memiliki tingkat kesulitan pendakian "Sedang". Ini berarti pendaki disarankan untuk memiliki ketahanan fisik yang baik dan pengetahuan tentang medan pendakian karena jalur yang menantang, menjadikannya lebih cocok untuk mereka yang sudah berpengalaman. Jalur pendakian yang paling sering digunakan adalah via Basecamp Bambangan Purbalingga, yang dipilih oleh 55% pendaki (37 kali). Namun, pendaki juga perlu sangat waspada terhadap berbagai potensi bahaya seperti kedinginan, longsoran batu, dan risiko terjatuh, yang merupakan insiden paling sering dilaporkan.
Berdasarkan catatan dari para pendaki, perjalanan ke puncak Gunung Slamet seringkali disebut "menyenangkan" namun juga sangat menguras tenaga. Para pendaki menekankan pentingnya persiapan yang "sangat matang dan peralatan yang memadai", serta untuk "tetap proper dan maksimalkan prepare" karena "tanjakan dari basecamp sampai puncak yang tidak dikasih ampun". Ada peringatan khusus untuk selalu waspada terhadap gas belerang di puncak, dengan anjuran untuk turun dari puncak sebelum pukul 12 siang. Risiko serpihan batu dari pendaki lain juga perlu diperhatikan saat mencapai puncak. Saat turun, pendaki diingatkan akan bahaya tersesat jika terlalu ke kiri dan jurang jika terlalu ke kanan. Beberapa pengalaman juga menyoroti pentingnya menjaga lingkungan dengan "membawa turun sampah" dan "jangan meninggalkan jejak selain jejak kaki". Jalur via Guci disebutkan "tidak direkomendasikan untuk pemula" karena "jalur yang panjang" dan "minim petunjuk arah" yang "rawan tersesat", terutama saat "berkabut tebal". Bahkan pernah terjadi kondisi di mana pendaki tidak diizinkan muncak karena aktivitas vulkanik.
Beberapa pendaki tercatat melakukan pendakian berulang kali ke Gunung Slamet, menandakan pengalaman yang berkesan. Di antara mereka, Respati Kasih bahkan mencatat telah mendaki "5 kali dan ingin kesana lagi". Data pendakian menunjukkan bahwa bulan-bulan paling populer untuk mendaki Gunung Slamet adalah April, Agustus, dan November. Perlu dicatat bahwa banyak pendakian yang tercatat di tahun 2025, yang kemungkinan besar mencakup rencana pendakian di masa mendatang atau data proyeksi.
Berikut adalah poin-poin penting mengenai Gunung Slamet:
-
Statistik Umum Gunung Slamet:
- Nama Gunung: Slamet
- Ketinggian: 3432 meter di atas permukaan laut (mdpl)
- Lokasi: Provinsi Jawa Tengah
- Peringkat Ketinggian (Provinsi): 1
- Peringkat Ketinggian (Nasional): 45
- Total Pendakian Tercatat: 70
- Berhasil Mencapai Puncak (Summit): 65
- Tidak Mencapai Puncak (Non-Summit): 5
- Peringkat Favorit: 1
- Tingkat Kesulitan (Level 2): Sedang (membutuhkan ketahanan fisik dan pengalaman mendaki).
-
Jalur Pendakian Populer:
- Jalur Naik Terpopuler: Bambangan Purbalingga (digunakan dalam 55% atau 37 pendakian).
- Jalur Lain yang Disebut: Guci Tegal, Dipajaya Pemalang, dan Kaliwadas Brebes. Jalur Baturraden Purwokerto juga pernah digunakan untuk turun.
-
Potensi Bahaya yang Dilaporkan:
- Kedinginan (47 kasus)
- Longsoran batu (35 kasus)
- Terjatuh (35 kasus)
- Risiko gas belerang di puncak.
- Risiko tersesat jika salah jalur saat turun dari puncak, terutama pada kondisi berkabut tebal.
-
Tips dan Catatan Penting dari Pendaki:
- Persiapan fisik dan mental yang matang serta peralatan yang memadai sangat dianjurkan.
- Disarankan untuk turun dari puncak sebelum pukul 12 siang untuk menghindari risiko gas belerang.
- Berhati-hatilah terhadap serpihan batu dari pendaki lain saat berada di area puncak.
- Jalur via Guci tidak direkomendasikan untuk pendaki pemula karena jalurnya yang panjang dan minim petunjuk arah.
- Sangat penting untuk membawa turun sampah dan tidak meninggalkan jejak selain jejak kaki.
- Untuk jalur Bambangan, ojek dari basecamp ke Pos 1 dapat membantu menghemat tenaga.
- Jalur Kaliwadas cenderung sepi pendaki.
-
Waktu Populer Pendakian:
- Bulan-bulan dengan jumlah pendakian terbanyak adalah April, Agustus, dan November.
- Tahun 2025 menunjukkan jumlah pendakian tertinggi yang tercatat, kemungkinan besar mencakup rencana pendakian di masa depan.
Jumlah Pendakian
Jalur Pendakian Populer via
Tingkat Kesulitan Pendakian
Resiko Pendakian
Favorit

